Di suatu pagi, aku terbangun dengan hati yang gembira. Kegembiraanku karena satu alasan yaitu aku berulang tahun hari ini, tepatnya pada 13 November. Tidak kusangka hari ini usiaku sudah kepala dua, yaitu 20 tahun. Angka yang seharusnya menunjukkan pribadi yang semakin dewasa. Semoga kata-kata tersebut juga berlaku kepadaku. Di ulang tahun kali ini juga lebih spesial karena aku memiliki teman-teman baru di kampus.
Saat aku sudah sampai di kampus, aku tidak berharap teman-temanku mengucapkan selamat ulang tahun kepadaku, karena mereka mungkin tidak tahu tanggal ulang tahunku. Aku hanya berdoa dan bersyukur kepada Allah SWT karena telah memberikan rahmat dan berkat-Nya kepadaku dan keluarga. Walaupun kedua orang tuaku jauh dariku karena aku merantau untuk menimba ilmu, aku selalu berdoa untuk mereka agar selalu diberikan kesehatan dan rezeki yang berlimpah. Mereka juga pasti mendoakanku dari jauh.
Suasana di kelas sama seperti hari biasanya. Yang membedakan adalah perilaku teman-temanku kepadaku. Mereka lebih cepat emosi dan marah kepadaku, tanpa tahu apa penyebabnya. Aku cuma bisa diam dan tersenyum mengahadapi tingkah mereka. Aku tidak terlalu memikirkannya karena aku lebih fokus ke pelajaran. Saat mata kuliah pertama selesai, aku kebingungan sekali mengetahui kotak pensilku yang menghilang. Semua sudut ruang kelas sudah aku cari, semua teman-teman sudah aku tanyakan tetapi tetap tidak ketemu. Aku merasa sedih karena kehilangan kotak pensil yang isinya berupa barang-barang penting seperti pulpen, pensil, penghapus dll. Barang yang sangat penting untuk pelajar khususnya mahasiswa seperti aku. Aku memiliki firasat bahwa kotak pensilku tidak hilang melainkan diambil orang. Tetapi dengan setengah terpaksa aku mengikhlaskan kotak pensilku itu, mungkin aku akan mendapatkan ganti yang lebih baik.
Setelah pulang kuliah, ternyata salah satu temanku meminta bantuan untuk menemaninya belanja baju. Aku tidak merasa keberatan menemaninya karena aku tidak ada kegiatan dan sekalian cuci mata. Sesampainya di mall temanku mulai memilih-milih baju yang cocok. Tetapi sudah satu jam belum dapat satu baju pun. Alasanya bermacam-macam, warnanya jelek, harganya mahal, kualitas kainnya jelek. Kalau mau yang cocok ya jahit sendiri aja, jadi kan nggak perlu keliling-keliling nggak jelas. Tapi aku tidak berani mengatakan secara langsung, takut temanku tersinggung. Setelah sekian lama, akhirnya dia memutuskan untuk belanja di waktu lain saja. Seketika hatiku merasa sangat kesal sekali, tetapi aku hanya bisa tersenyum menahan emosi. Aku merasa hari ini adalah hari yang sangat panjang dan melelahkan. Sangat tidak sesuai dengan harapanku di hari ulang tahunku ini.
Akhirnya aku pun tiba di kosanku tercinta. Saat aku membuka pintu, ternyata dibalik pintu ada teman-temanku yang sedang membawa kue ulang tahun lengkap dengan lilinnya. Seketika perasaan kesal, marah, dll hilang berganti dengan perasaan senang dan terharu. Aku tak kuasa menahan air mataku yang langsung membasahi pipiku. Teman-temanku memelukku erat sambil mengucapkan doa-doanya untukku sekaligus meminta maaf karena sudah mengerjaiku. Mereka berhasil membuatku kesal, marah, senang dan terharu. Terima kasih teman, karena kalian aku memiliki kenangan yang tidak akan aku lupakan.